Legenda Gerhana dari berbagai belahan Dunia

Gerhana Matahari total 9 Maret 2016 sangat dinantikan tidak hanya masyarakat Indonesia tetapi juga warga negara lain juga ingin ikut menyaksikan fenomena alam ini menyempatkan diri datang ke Indonesia. Berkenaan dengan menyambut peristiwa ini banyak sekali pemberitaan, mulai dari kilas balik gerhana  yang pernah terjadi, panduan bagaimana dapat menyaksikan atau menyaksikan langsung dengan aman, ada juga yang menulis cara mengabadikan momen tersebut tanpa merusak sensor kamera. 

Saya berharap hari ini berada di Belitung untuk menyaksikan juga secara langsung momen tersebut. Sayangnya saya kehabisan tiket promo pada acara BRI travel fair bulan yang lalu. Tetapi tanpa berkecil hati saya ingin tetap berpartisipasi dalam menghadirkan informasi mengenai gerhana. Karena sudah banyak yang membahas dari sisi sains, maka saya akan membahasnya dari sisi yang lain, yaitu dari Legenda / cerita rakyat / mitos.

Sebagai pemanasan coba isi kuis mengenai legenda gerhana berikut ini.

 

Mari kita lihat video promo mengenai gerhana matahari total dari Wonderfull Indonesia sebelum mengawali cerita legenda gerhana.

 


Pertama kita mulai dari Legenda Gerhana yang ada di Indonesia

 

Legenda Gerhana yang ada di Pulau Jawa
COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Wajangpop_voorstellende_Batara_Kala_TMnr_3582-69
By Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures, CC BY-SA 3.0

Batara Kala

Menurut Legenda Batara Guru memaksaan istrinya ( Dewi Uma / Parvati ) untuk berhubungan seksual diatas seekor sapi suci yang bernama Yahana Nandi. Kejadian tersebut membuat Uma malu dan memberikan kutukan, sehingga anak mereka  (Batara Kala) menjadi seram dan buruk rupa seperti raksasa.

Batara Kala dikenal sangat rakus dan juga kejam. Ia diutus ke Dunia untuk menghukum manusia yang berbuat buruk. Namun ia hanya tertarik melahap manusia hanya untuk memuaskan perutnya.

 

Masyarakat Jawa tradisional mencoba untuk meminta kemurahan hati dari Batara Kala untuk mencegah nasib buruk, terutama bagi anak yang baru lahir. Upacara yang dilakukan bernama upacara “ruwatan” acara ini dibuat untuk anak yang lahir dalam keadaan tidak biasa, misalnya lahir dengan kaki keluar terlebih dahulu di bandingkan kepala. Ruwatan diadakan dengan harapan agar anak itu tidak menjadi santapan dari Batara Kala.

Berdasarkan mitos Jawa, Batara Kala adalah penyebab dari Gerhana Matahari dan juga Gerhana Bulan. Batara Surya adalah Dewa Matahari dan ia memiliki putra yaitu Batara Candra, yang merupakan Dewa Bulan. Batara Kala sangat membenci Batara Surya dan Batara Chandra dan menganggapnya musuh. Kejadian itu berawal ketika Batara Kala ingin mencuri air keabadian ( Tirta Amerta ) dengan kesaktian yang dimilikinya ia berhasil mendapatkannya. Ketika ia baru meminum sedikit Batara Surya sudah mengetahuinya dan segera memenggal kepala Batara Kala. Namun kasiat dari air keabadian itu sudah masuk kedalam tubuhnya sehingga ia tidak mati, hanya kepalanya terpisah dari badannya. Badannya yang jatuh kebumi kemudian menjadi lesung. Karena itu ia beberapa kali ingin mencoba memakan Matahari dan Bulan untuk membalaskan dendamnya dan membawa kegelapan kedunia. Masyarakat penduduk desa akan mengadakan ritual menumbuk dengan lesung sambil bernyanyi, dengan tujuan agar membuat suara ribut dan membuat Batara Kala memuntahkan kembali Matahari / Bulan yang ia coba telan.

menumbuk lesung saat gerhana
menumbuk lesung

Kira – kira nyanyiannya seperti ini :

Weteng Buta Ditotogin , Weteng Buta Ditotogin, Weteng Buta Ditotogin, Weteng Buta Ditotogin , Weteng Buta Ditotogin, Weteng Buta Ditotogin,  Weteng Buta Ditotogin,

Weteng yang berarti Perut dan Ditotogin artinya Ditumbuk , dengan kata lain maksud dari nyanyian ini adalah mari kita tumbuk Perut Batara Kala agar ia memuntahkan kembali Matahari / Bulan yang ia coba telan.

 

Ada juga cerita yang berpendapat Lesung juga dibunyikan pada waktu terjadi gerhana matahari dimaksudkan sebagai pemberitahuan tentang adanya gerhana matahari, agar masyarakat tidak memandang matahari langsung karena dapat merusak mata. Lain halnya dengan saat gerhana bulan, Lesung digendhong terus menerus dengan meneriakan

Grono Grono Bulane Ilang yang berarti  Gerhana Gerhana Bulannya  Menghilang

Pada gerhana bulan masyarakat setempat mempercayai bahwa bulan dimakan oleh nini thowok atau raksasa penghuni bulan. Lesung dibunyikan sebagai pemberitahuan dan perasaan prihatin akan adanya gejala alam. Setelah bulan kembali bersinar, maka warga akan memainkan kembali kothek lesung dengan tujuan menghibur anak-anak supaya tidak merasa takut.

Referensi : 1 2 


 

Legenda Gerhana yang ada di Pulau Bali
Dewi Ratih LD9_DSC06311
Dewi Ratih , Referensi dari sydney.edu.au

Dewi Ratih

Adalah Dewi Bulan yang dipuja di Jawa dan Bali, ia juga dikenal sebagai Sang Hyang Ratih atau Sang Hyang Semara Ratih. Ia dikenal sebagai sosok yang cantik dan anggun.

Peristiwa Gerhana Bulan diyakini berawal dari penolakan Dewi Ratih terhadap Kala Rau. Karena sakit hati penolakan tersebut Kala Rau berencana menyerang Vishnuloka. Ketika Kala Rau mencapai Kayangan dengan menjelma sebagai Kuwera ( seorang Rakshasa yang melayani Dewa). Dewi Ratih memperingatkan Vishnu bahwa Kuwera sebenarnya adalah Kala Rau yang menyamar. Vishnu memengal kepala Kala Rau, tetapi Kala Rau sudah sempat mencicipi tirta amerta (air Dewa yang memiliki kemampuan abadi bagi siapa yang meminumnya). Karena baru meminum sedikit, hanya kepala Kala Rau yang dapat selamat. Ketika Bulan Nampak, Kala Rau mengejar Dewi Ratih dan menelannya utuh, namun karena Kala Rau tidak memiliki tubuh maka Dewi Ratih dapat segera meloloskan diri dari lehernya.


 

Legenda Gerhana yang ada di Pulau Kalimantan

Gerhana terjadi akibat bulan / matahari ditelan oleh sebuah makhluk gaib bernama RUHU, maka pada saat itu orang-orang Dayak akan membunyikan gong atau benda apa saja supaya bulan / mataharinya tidak lama hilangnya. Ada juga misal di kampung Tanjung Laong maka penduduk akan memukul lesung dengan irama tertentu ada juga dibeberapa suku Dayak Ngaju yang melantukan syair kisah-kisah epic atau disebut MANSANA.

Apapula kepercayaan gerhana Bulan akan membuat rambut menjadi memutih, maka dari itu disarankan untuk melindungi kepala dengan wajan.

minyak pusaka kalimantan
Minyak Pusaka | Referensi folksofdayak.wordpress.com

Momen gerhana juga dipercaya merupakan saat yang tepat untuk mengeluarkan & membersihkan pusaka minyak. Sinar Bulan setelah terjadi gerhana dipercaya akan menambah kasiat minyak pusaka. Minyak ini harus ditempatkan beralaskan piring putih dan dipaparkan dibawah sinar bulan. Ada juga yang percaya jika terkena sinar bulan, maka minyak yang sudah kering dapat bertambah.

Pada saat gerhana adapula yang memanfaatkannya untuk memukul – mukul pohon yang tidak pernah berbuah. Hal ini dilakukan untuk membangkitan Gana / roh pada pohon agar menghasilkan buah yang banyak.

Referensi 1


 

Legenda Gerhana yang ada di Pulau Lombok
menutu
Rantok Lesung | Referensi lombokfm.com

 

Lombok juga memiliki cara tersendiri dalam menanggapi periswita gerhana. Rantok ialah seni memukulkan antan pada lesung dengan ritme sehingga menghasilkan bunyi seperti gamelan. Dalam melakukan ritual Rantok diperlukan 10 orang wanita, 2 orang bertugas sebagai “pemugah” atau dirigen dan 8 orang yang bertugas memukulkan antan ke lesung, mereka semua berdiri mengelilingi lesung.

Makna dari ritual tersebut adalah membantu Bumi dan Langit yang sedang “kesakitan” akibat gerhana.

Dalam Bahasa Samawa

“Pukel rantok ta kenang sangilang sakit ade ya perasa leng tana ke langit”.

Kalimat tersebut berarti

pukul rantok ini untuk menghilangkan sakit yang dirasakan bumi dan langit

Referensi 1 2


 

Legenda Gerhana dari Hindu

 

Swarbhanu, Rahu dan Ketu

Swarbhanu
Swarbhanu | Referensi img.youtube.com

 

664px-God_Vishnu_cut_the_head_of_Rahu_with_disk
God Vishnu cut the head of Swarbhanu Referensi Ramanarayanadatta astri

 

Swarbhanu diceritakan menyerang matahari dengan kegelapan, dan menutupi matahari dengan bayangan hitam. Dewa Indra mengalahkan Swarbhanu dan Sage Atri menemukan matahari yang disembunyikannya dan mengembalikannya ke langit. Swarbhanu mencoba untuk meminum amrita, agar ia dapat hidup abadi, ketika ia baru meminum sedikit Vishnu mengalahkannya dengan memenggal kepala Swarbhanu. Namun kasiat dari air tirta amerta sudah dirasakan sedikit oleh Swarbhanu, sehingga kepala dan badannya tetap selamat meskipun terpisah.

Phra_Rahu_in_Thai_art_depicted_eating_up_the_Sun_causing_eclipse
Rahu

Bagian kepala dari Swarbhanu kemudian disabut Rahu, dan bagian badannya disebut ketu.

Rahu dipercaya dari waktu ke waktu terus mencoba untuk menelan matahari, inilah menyebabkan gerhana matahari, namun karena tidak memiliki badan yang utuh maka matahari akan keluar melalui lehernya.

ketu
Ketu

 

Ketu sebaliknya juga selalu mencoba untuk menelan bulan, peristiwa ini yang menyebabkan gerhana bulan.

Karena dari bentuk Rahu / kepala ular dan Ketu / badan dengan ekor ular. Rahu dan Ketu menjadikan sebutan matahari dan bulan yang ditelan oleh Ular.


 

Legenda Gerhana dari Filipina
bakunawa_by_virtviuz-d88blpz
Bakunawa Serpent

 

Masyarakat dari Filipina menganggap bahwa Bakunawa adalah penyebab dari gerhana. Bakunawa dideskripsikan sebagai naga laut / ular laut raksasa yang memiliki mulut selebar danau, berlidah merah, memiliki kumis, insang, serta bersisik. Ia juga memiliki 2 pasang sayap yang besar berwarna keabu – abuan serta yang kecil berada di bawah tubuhnya.

Ada 2 versi cerita dari bakunawa
Bakunawa dan saudara perempuannya (Penyu)

Bakunawa memiliki saudara perempuan berupa Penyu. Penyu tersebut akan mendatangi pulau tertentu di Filipina untuk bertelur. Masyarakat menemukan bahwa setiap Penyu mengunjungi pulau untuk bertelur, maka air akan pasang dan membuat dataran pulau semakin menyusut. Karena khawatir pulau tersebut lama kelamaan menghilang, masyarakat akhirnya membunuh Penyu. Ketika Bakunawa tau akan hal itu, ia menjadi geram dan muncul dari laut dan memakan bulan.

Bakunawa dan cintanya pada seorang gadis

Dari cerita yang berbeda mengatakan bahwa Bakunawa jatuh cinta kepada salah seorang gadis dari suku di Filipina. Mengetahui akan hubungan tersebut ini kepala suku akhirnya membakar rumahnya sampai hanya tersisa debu saja. Bakunawa menjadi murka dan membalas dendam dengan cara memakan ke 7 bulan. Ketika ia mencoba memakan bulan yang terakhir, Bathala menghukumnya dan mengasingkannya dari rumahnya (lautan). Gerhana dapat dikatakan ketika Bakunawa mencoba kembali pulang dan mencoba menelan kembali bulan.

Masyarakat meminta kepada Bathala untuk membunuh Bakunawa, karena meraka takut akan kehilangan bulan. Bathala menolak permintaan tesebut, ia menyarankan agar mereka memukul atau menabuh panci dan wajan untuk menggangu dan menakuti Bakunawa. Ada juga yang mencoba menyanyikan lagu dan memainkan alat musik, berharap ia terlena dan terhipnotis sehingga mereka bisa mencoba membunuhnya.

 

Berikut ini lagu dari Hiligaynon yang biasa dinyanyikan selama gerhana bulan :

Ang bulan namon sang una, sang una     Guin ka-on sang Bakunawa    Malo-oy ka man, i-uli, i-uli    Korona sang amon hari.

Bulan kami waktu yang dulu, waktu yang dulu   Telah dimakan oleh Bakunawa   Kasihanilah, kembalikanlah, kembalikan    Mahkota dari Raja kami


 

Legenda Gerhana dari India
Brahma Sarovar
Brahma Sarovar

 

Di India gerhana Matahari sering dihubungkan dengan perang, kekerasan dan juga bencana.

Ada beberapa hal yang dilakukan saat terjadi gerhana, diantaranya adalah :

Tidak diperbolehkan memasak selama terjadi gerhana, jika ada sisa makanan yang masih ada sebelum gerhana, maka sebaiknya dibuang atau diberikan kepada pengemis.

Tidak diperbolehkan makan ataupun minum selama gerhana.

Kuil akan ditutup dan akan dibuka kembali jika gerhana sudah berakhir.

Toko dan pusat perbelanjaan akan tutup

Wanita yang sedang hamil tidak diperbolehkan untuk meninggalkan rumah, untuk mencegah anak yang dilahirkannya nanti memiliki tanda lahir.

Sinar matahari dianggap beracun dan berbahaya selama gerhana, setelah kejadian tersebut disarankan untuk segera mandi untuk menetralisir. Namun ada juga yang menjadikan gerhana matahari sebagai momen untuk berendam di Brahma Sarovar serta berdoa sepanjang hari, dengan tujuan untuk pemurnian kembali secara ekternal (lahir) maupun internal (batin).

Ada kepercayaan bahwa jika orang yang memiliki kekurangan fisik / cacat fisik dapat sembuh jika mengubur dirinya dengan lumpur sampai leher selama gerhana matahari berlangsung.

Referensi 1


 

Legenda Gerhana dari Korea
Bulgae korean dog who cause eclipse
Bulgae

 

Korea memiliki kepercayaan bahwa ada Kerajaan Kegelapan dimana disana sama sekali tidak terdapat cahaya. Kemudian Raja mengirimkan Bulgae ( seekor anjing ) untuk membawa matahari dan bulan ke kerajaannya. Ketika Bulgae mencoba menggigit matahari ia merasa bahwa itu terlalu panas, ketika ia mencoba menggigit bulan ia merasa terlalu dingin. Peristiwa dimana Bulgae mencoba membawa matahari dan bulan adalah momen terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan.

Referensi 1


 

 

Legenda Gerhana dari China (Tiongkok)
Zhang Xian and Tiangou
Zhang Xian and Tiangou The New Year Painting of Zhang Xian

 

Tiangou atau Anjing dari Surga adalah mahluk legendary dari China (Tiongkok). Ia memiliki rupa anjing berwarna hitam atau seperti meteor. Legenda mengatakan bahwa Tiangou adalah penyebab terjadinya gerhana, ketika ia mencoba menelan matahari ataupun bulan. Untuk mengembalikan matahari atau bulan yang sedang berusaha ditelannya, Zhang Xian mengalahkannya dengan cara memanahnya dengan busurnya. Ketika dikalahkan Tiangou akan melarikan diri dan kembali ke Kayangan.

Referensi 1


 

 

Legenda Gerhana dari Suku Inca
mama killa by genzoman
mama killa referensi genzoman

 

Mama Killa dalam kepercayaan suku Inca disebut sebagai Ibu dari bulan. Mitos mengatakan bahwa bulan dikelilingi oleh bintik hitam, itu dipercaya karena ada seekor rubah yang jatuh cinta pada Mama Killa karena kecantikannya, namun ketika ia melayang ke angkasa, ia mencengkram Mama Killa dan menyebabkan bekas luka. Suku Inca takut akan peristiwa gerhana bulan, karena mereka menggangap bahwa Mama Killa sedang diserang oleh binatang buas (singa gunung atau ular). Masyarakat melakukan ritual dengan cara melempar senjata, membuat gerakan – gerakan dan membuat suara ricuh sebesar – besarnya dengan harapan binatang buas tersebut akan pergi.

Referensi 1


 

Legenda Gerhana dari Suku Kuna
Cuna Girl and Boy Albinos Outside Pole House 1923
Anak Perempuan dan Laki – laki Albino dari Suku Kuna

 

Suku kuna memiiki tingkat memiliki keturunan yang tinggi sebagai albino ( kekurangan warna pigmen yang menyebabkan kulit seseorang menjadi putih). Orang albino pada suku Kuna dianggap sebagai ras khusus, dan memiliki tugas khusus untuk melindungi bulan dari Naga yang mencoba memakan bulan pada saat gerhana bulan. Hanya mereka yang diperbolehkan keluar rumah pada malam saat terjadi gerhana bulan dan mereka dipersenjatai dengan busur dan panah khusus untuk melawan naga yang sedang mencoba memakan bulan.

Referensi 1


 

 

Legenda Gerhana dari Suku Maya

mayan

Gerhana matahari dan Gerhana Bulan adalah peristiwa yang dianggap berbahaya, karena dapat berpotensi kekacauan di seluruh dunia. Dalam Dresden Codex, gerhana matahari direpesetasikan sebagai ular yang melahap “K’in” (hari) hieroglyph. Gerhana disimbolisasikan layaknya matahari dan bulan yang tergigit, pada kalender lunar telah dicatat menurut orang Maya, dan mereka dalat memprediksikan kapan terjadinya gerhana, dan mereka melakukan upacara pada saat gerhana untuk menolak bala / bencana.

Madrid_Codex_astronomer

Cenayang telah melakukan observasi dan mencatat gerhana matahari dan bulan, serta pergerakan venus dan juga bintang – bintang, pencatatan ini diukur berdasarkan peristiwa dimasa lampau, pada kondisi yang berlaku. Diilustrasikan bahwa Cenayang telah melakukan observasi astronomis hanya dengan menggunakan mata, dibantu dengan dua buah tongkat yang bersilangan dan juga alat untuk melihat ke langit. Beberapa analisa terungkap bahwa pengetahuan astronomis dan kalender Maya terbukti lebih akurat dibandingkan pengetahuan yang ada pada jamannya.

Referensi 1


Bonus Kalender Gerhana yang akan datang sampai 2031


 

Kalender Gerhana sampai tahun 2031

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *